Minggu, 25 Juli 2010

Senyum


assalamualaikum,.. teman sahabatku..
Tersenyum, betapa mudahnya hal ini dilakukan. Hanya butuh sedetik untuk merubah bentuk bibir menjadi senyum. Dan hanya butuh tujuh detik mempertahankan sang senyum untuk terlihat sebagai ungkapan ketulusan hati.

Tetapi kenapa hal sederhana ini jarang terlihat? Wajah-wajah di jalan, di angkutan umum, di kantin, di kantor, bahkan di tempat wisata yang seharusnya menjadi kebun senyum, justru terlihat buram. Kerutan-kerutan di wajah menunjukkan betapa berat beban yang harus ditanggung wajah-wajah itu. Banyak wajah yang daerah diantara dua matanya mengkerut. Menyeramkan dan tampak garang. Duh...

Senyum itu sudah hilang dari wajah banyak orang. Entah kenapa senyum – bahkan tawa – yang selalu cerah menghiasi wajah-wajah itu dari kecil, sirna begitu saja. Sekarang, bahkan bukan hanya wajah-wajah tua dan dewasa yang telah kehilangan senyum manis. Wajah para remaja dan anak-anak pun telah ketularan kerutan-kerutan penuh beban itu.

Senyum pada hakikatnya adalah salah satu anugerah indah dari Tuhan Yang Maha Indah. Tuhan sengaja menganugerahkan senyum sebagai bagian dari keindahan manusia. Sayang, anugerah indah ini, tidak banyak ditemui di wajah banyak manusia. Dunia akan jauh lebih indah bila penduduknya gemar tersenyum.

Hidup dan kehidupan manusia pun akan lebih indah dan menenteramkan bila kita menemui banyak senyum di sekeliling kita. Terutama sang senyum dari wajah kita sendiri. Bukankah sangat enak bila kita menerima senyum? Dan bukankah jauh lebih enak bila kita lah yang memberi senyum?

Saudara, senyum yang sederhana, mudah dan gratis itu ternyata menyimpan banyak keajaiban. Setidaknya dari berbagai pengalaman dalam hidup saya. Yap, dalam hidup saya, saya menemui banyak keajaiban. Bentuknya macam-macam. Ada kemudahan, kesehatan, kekayaan, kebaikan, solusi dan sebagainya dari sebuah senyuman.

Sang senyum – lengkungan yang menurut Pak Gede Prama bisa meluruskan banyak hal – adalah hal yang luar biasa. Ia seperti oase di tengah gurun pasir. Ia seperti setetes air jernih dari mata air yang bisa menghilangkan dahaga. Ia seperti udara bagi yang tercekik. Ia seperti sumbangan uang bagi fakir miskin yang dirawat di rumah sakit. Ia seperti mangga muda bagi ibu muda yang sedang ngidam. Ia seperti pinjaman uang bagi yang sedang membutuhkan. Ia juga seperti semangkuk mie instan bagi pengungsi yang kelaparan.

Senyum pada hakikatnya adalah kebutuhan manusia. Siapa yang senang tersenyum membuat jiwa, perasaan, pikiran dan fisiknya terpenuhi salah satu kebutuhannya. Bila manusia tidak senang tersenyum, ada luka di jiwa, rasa dan pikirnya. Sang jiwa yang terluka membuat hidup dipenuhi kegelisahan. Sang rasa yang terluka membuat hidup tidak tenang. Sang pikir yang terluka membuat hidup penuh beban.

Kamis, 22 Juli 2010

Assalamualaikum DMT tercinta


Assalamualaikum teman DMT ku tercinta dan amat membanggakan
entah apa yang bisa q tulis dalam blog ini,.. semoga blog ini bisa mencurahkan semua rasa dalam dada q ini

jalan setapak yang penuh debu, keringat rasanya hampir habis dan pandangan sudah mulai kabur,.. ku naiki tangga putih yang beerkelok menuju satu titik,..
q buka pintu dengan pegangan gontai,,

biiiiiiimmmmmmmmmmaaaaaaaaaaaaaaa geeeeeeeejjjjjjjeeeeeeeeeeeeee!!!!!! hahahaha
tawa mereka benar benar membuatku sadar , aku ada untuk mereka, dan mereka ada untuk aku
sekejap semua kepentan hilang tak bersisa,,hanya senyum menghias di wajah semu hitam milikku ini,..

teaman DMT sahabatku,, ku telah temukan keluarga baru di bandung ini, tempat mencurahkan segala penat di hati ini,..

kadang buat hati miris melihat kalian tersungkur, namun itulah tugasku,, karena teman DMT q tersayang juga telah luangkan sekian wktunya demi aku dan demi kita semua


maaf ya teman kalu dalam penyampaiaanku mungkin ada salah dan terkesan menyinggung,..
aku dan segenap hatiku bangga akan hadirnya kalian di celah hatiku di bandung ini

Selasa, 20 Juli 2010

Apa yang kita inginkan


assalamualaikum
teman sahabatku, pernahkah terpikir dalam benak kita pertanyaan
apa yang kita mau dan siapa kah diri kita??

coba lakukan itu pada setiap sahabat anda, lalu lihat jawabannya,
banyak yang menginginkan uang, banyak juga yang menginginkan kedudukan, tak sedikit yang menginginkan penghargaan, sebagian dari mereka berdalih bahwa hidup mereka menginginkan kebahagiaan keluarga mereka,
trdefinisikah jawaban mereka ?? ya, terdefinisi,
visionerkah tujuan mereka?? ya, namun itu semua visi yang amat sangat singkat

saking singkatnya kita tidak pernah merasa bahwa kita akan meninggal juga, lalu uang, kedudukan, penghargaan apakah akan menemani tidur - tidur kita dalam gelap kubur??
sempitnya kubur bahkan tidk cukup untuk menggerakkan sendi jari - jari kita
bau menyengat kubur juga tidk setara dengan bau uang yang kita kumpulkan seumur hidup kita di dunia

sungguh, kita tidak pernah paham bahwa yang kita inginkan ialah kebahagiaan abadi,
yup, abadi
lalu apakah ada kebahagiaan abadi yang bisa menemani kita hingga gelap kuburpun menjadi terang dan terasa nyaman??

mari telusuri jati diri kita dan untuk apa kita hidup,
kita adalah manusia yang pasti juga akan menemui kematian,
lalu siap kah sang manusia ini mati dan meraih kebahagiaan abadi yang bahkan tanpa kita sadari kebahagiaan itu lebih dekat dari urat nadi kita

Allah the biggest
Allah the justice
Allahu Akbar

Allah, dzat pemberi kehidupan dan kebahagiaan abadi bagi tiap hambanya yang mau meraihnya,
kita telah melupakannya, kitab telah melalaikannya, kita telah menduakannya

sadarkah saat anda semua dihadapi 2 pilihan antara duniamu dan abadimu( Allah)
dan apa yang terjadi sahabat ku, tak sedikit yang memilih dunia,
ya karena dunia terlihat nyata,
tapi yang nyata bagi kita itu sebenarnya adalah semu, karena nantinya semua itu akan kita tinggalkan,
yang kita bawa hanya suara hati kita yang akan dimintai pertanggung jawaban dariNya, dan itulah yang menetukan apakah kita berhak meraih kebahagiaan abadi

teman sahabatku, sungguh Allah telah memberi sukma kefasikan dan sukma kebaikan
beruntung bagi siapa yang mensucikannya
dan merigilah bagi siapa yang mengotorinya

Kamis, 15 Juli 2010

DMT

DMT ( Descipinary n Motivation Team)

the dream team comes true..

disini kutemukan jati diri sebuah persahabatan yang sesungguhnya,

disini semua benar benar dimulai dari nol dan semua berakhir dengan ke eratan tali persaudaraan Insya Allah

Taman,.. jalan kita masih sangat panjang, Panjang sekali..

meski PDKT mungkin terbatas oleh waktu,.. tapi saya yakin persaudaraan kita tak kan luntur hanya karena persoalan waktu,..

saya sangat bangga dengan anda pemegang amanah yang perkasa,..

saya sangat bangga dengan semua teman2 yang bersama sama jatuh bangaun mencari kemenangan....

saya sangat bangga....

We'll never walk alone......

Hidup adalah pilihan

Di sebuah ladang yang subur, terdapat 2 buah bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”

Dan bibit yang pertama inipun tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan memakannya segera.

***

Teman, memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.
Sahabat, tiap pilihan selalu ada resiko yang mengiringinya. Namun jangan sampai ketakutan, keraguan dan kebimbangan, menghentikan langkah kita.

ps. “Bukalah setiap pintu kesempatan yang datang mengetuk, sebab, siapa tahu, pintu itu tak mengetuk dua kali.”

Serita Subuh

Sedikit cerita di hari itu kala itu suasana begitu menusuk tulang,.. Brrrrr

yap dingina minta ampun cuy wah rasana malaz banget wat bangun... tapi alarm bener2 gak tw keadaan diriku yang sudah mulai naikkin lagi selimut panjang ku...

dalam pikiranku,.. haduh uda jam tengah lima ne,.. adzan bentar lagi jga dah mw bergema,.. ini malam pertamaku di kontrakan baruku,.. apa iya harus kulanjutin wat bangun n ambil wudhu,..??

in my mind,..

evil: cuy enak banget ne wat bobo lagi sambil dengerin lagu,.. pura2 gak tw aja kalu uda ada adzan,..

angel: istighfar cuy, tu kewajibanmu lo masa mw kamu tinggalin gitu aja,.. kalo dosa gmana? masa ia mw pmdk masuk neraka,..

evil: dah gak sah didengerin tu omongan angel,.. gak penting banget..

angel: terserah dah,.. yang nanggung kan kamu

saya: kayakna bener ne kata si angel,...

akhrna ku coba untuk ambil air wudhu n melangkah gontai ke masjid samping kontrakan,, sebelum pergi ke mesjid ku pandangi kamar ku dengan berat hati,.. maaf kamar ku harus tinggalkanmu demi kewajibanku,.. Adzan berkumandang,.. dalam hati masih sedikit aga berat wat pandangi jalan setapak sekitar 6 meter dai kontrakan,..

tiba2 ada sesosok putih jalan merangkak dihadapanku,.. sesosok tua yang renta lumpuh tak memiliki kaki,.. inalillah... saya sapa beliau dan disambutnya dengan lembut,.. beliau kayakna orang yang sedang menempuh perjalan entah kemana q tak tau saat mampir di tempat wudhu kulihat dia mengikutiku dari belakang, dan apa yang terjadi teman,.. yap, beliau ambil wudhu dan sholat,.. sebelum sholat dia blang ke saya,..

" anak muda harus kayak kamu nak,, biar islam tetap ada"

nunduk n gak bisa bilang apa2 itulah sikap pasif q setelah mendengar kata2 tadi,..

pertanyaannya apa aq masih pantas mencium bau surga yang mewangi?

jawabannya adalah kita sendiri yang menentukan teman,..